Загрузка страницы

Bedhol Songsong Mulud Jimawal 1957: Ringgit Wacucal Lampahan Pandawa Mahabhiseka

Dalam rangka Hajad Dalem Garebeg Mulud Ehe 1957, Kawedanan Kridhamardawa Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar Bedhol Songsong: Pagelaran Ringgit Wacucal Sedalu Natas Lampahan (lakon) Pandawa Mahabhiseka dengan dalang MRy. Cermokondhowijoyo.

Pementasan wayang kulit ini diawali dari situasi Kahyangan Jonggringsaloka yang dibuat kalang kabut, dengan kedatangan sosok raseksi (raksasa perempuan), yaitu Patih Surawati dari negara Parang Widuri, utusan Ratu Sukmengkoro. Sang Ratu Sukmengkoro meminta kepada dewata agar diberi kesaktian yang tinggi serta tangguh, yang tak bisa dikalahkan oleh mahkluk hidup yang ada di alam semesta. Sehingga terjadilah peperangan antara bala tentara raseksi dengan dewata. Bathara Narada yang mendapat perintah Bathara Guru menyampaikan akan mengabulkan permintaan itu, tetapi tetap dapat dikalahkan oleh sosok Garuda bernama Begawan Garuda Pancaretna. Ratu Sukmengkoro meminta bantuan ke negara Astina.

Di sisi lain Pandawa tengah dilanda kesedihan, dikarenakan para istrinya, Ratu Drupadi, Wara Sembadra, Ratu Arimbi, Dewi Srengganawati, dan Dewi Srengganiwati, dalam situasi “murca” tak berada di tempat. Padahal acara untuk jamuan “Jumenengan Pandawa Mahabisheka” sang prabu Puntadewa sebagai raja Amarta sudah semakin dekat. Maka Prabu Kresna segera memerintahkan kepada Wara Srikandi dan Larasati untuk mencari keberadaan kelima ratu tersebut yang ditemani para Punokawan. Dari tempat satu ke tempat yang lain telah dicari, namun hasilnya nihil. Pada detik detik terakhir, kondisi Wara Srikandi hampir putus asa, munculah Dewi Uma, menemui Wara Srikandi dan Larasati, dan memberi sarana berupa “seruling pusaka”. Dewi Srikandi dan Larasati melanjutkan pencarian akhirnya bertemu dengan Prajurit Parang Widuri hingga kemudian terjadilah pertempuran, dimana Dewi Srikandi dan Larasati dibantu oleh Begawan Garuda Pancaretna yang berubah wujud menjadi istri Pandawa.

Dapatkah Garuda Pancaretna mengalahkan Ratu Parang Widuri beserta bala bantuan dari Astina? Apakah Jumenengan Prabu Puntadewo "Pandhawa Mahabisheka" dapat dilaksanakan?

Temukan jawabannya dalaa pementasan wayang kulit semalam suntuk pada Bedhol Songsong kali ini yang dapat disaksikan secara langsung dari Kagungan Dalem Pagelaran Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat maupun live streaming melalui kanal YouTube Kraton Jogja pada:

Kamis, 28 September 2023
Pukul 20.00 – selesai

Acara terbuka untuk umum, gratis, tanpa perlu reservasi. Bagi yang ingin menyaksikan langsung dimohon untuk berbusana yang rapi dan sopan, serta tidak menggunakan batik dengan motif Awisan Dalem.

____
Simak berita terbaru melalui akun resmi Kraton Jogja :
Facebook, Youtube: Kraton Jogja
Twitter, Instagram: @kratonjogja @kratonjogja.event
Website: kratonjogja.id
#KratonJogja #BedholSongsong #SawalEhe1956 #RinggitWacucal #WayangKulit #JumenenganPrabuKresna

Видео Bedhol Songsong Mulud Jimawal 1957: Ringgit Wacucal Lampahan Pandawa Mahabhiseka канала Kraton Jogja
Показать
Комментарии отсутствуют
Введите заголовок:

Введите адрес ссылки:

Введите адрес видео с YouTube:

Зарегистрируйтесь или войдите с
Информация о видео
29 сентября 2023 г. 2:57:03
07:46:37
Яндекс.Метрика