Upacara Pemakaman di Makam Imogiri - Solo & Jogja Tempo Dulu
Rangkaian prosesi upacara pemakaman patih Kasunanan Surakarta, KRA. Sasradiningrat IV, di Astana Pajimatan Imagiri, Bantul. KRA. Sasradiningrat IV (R.M. Saliman) yang wafat pada 28 Juni 1925 tersebut dikenal sebagai pendiri Museum Radya Pustaka Surakarta. Beliau merupakan menantu Sunan Pakubuwana IX; istri beliau, GRAy. Sasradiningrat (GRAj. Samsinah), adalah salah seorang putri Sunan Pakubuwana IX. Jadi KRA. Sasradiningrat IV merupakan saudara ipar Sunan Pakubuwana X.
Peti jenazah KRA. Sasradiningrat IV dibawa menuju Stasiun Sala-Balapan menggunakan kereta jenazah yang nantinya juga digunakan untuk membawa peti jenazah Sunan Pakubuwana X (wafat pada 22 Februari 1939); dan ketika menuju Stasiun Tugu, peti jenazah beliau dibawa menggunakan gerbong jenazah yang juga milik Sunan Pakubuwana X. Kereta dan gerbong jenazah tersebut sekarang sudah tidak dipergunakan lagi; masing-masing terakhir kali digunakan pada saat pemakaman Sunan Pakubuwana XI tahun 1945, dan ketika Sunan Pakubuwana XII wafat pada tahun 2004 kereta jenazah yang digunakan merupakan kereta jenazah yang baru, Kereta Kangjeng Kyai Retna Pralaya.
Setelah tiba di Astana Pajimatan Imagiri, jenazah KRA. Sasradiningrat IV disholatkan terlebih dulu di Masjid Imagiri, sebelum akhirnya dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga Keraton Surakarta.
Lokasi: Surakarta dan Bantul, Hindia Belanda (Indonesia)
Tahun: 1925
Direktor: Tassilo Adam
Musik: Gendhing Ayak-Ayak Mijil Layu-Layu Sl. Manyura
(*) Bacaan Lanjut:
Pèngêtan Lêlampahan Dalêm KRA. Sasradiningrat IV; kaandharakên dening KRMH. Wuryaningrat, 1956.
https://bit.ly/2ZEzal1
Видео Upacara Pemakaman di Makam Imogiri - Solo & Jogja Tempo Dulu канала Bimo K.A.
Peti jenazah KRA. Sasradiningrat IV dibawa menuju Stasiun Sala-Balapan menggunakan kereta jenazah yang nantinya juga digunakan untuk membawa peti jenazah Sunan Pakubuwana X (wafat pada 22 Februari 1939); dan ketika menuju Stasiun Tugu, peti jenazah beliau dibawa menggunakan gerbong jenazah yang juga milik Sunan Pakubuwana X. Kereta dan gerbong jenazah tersebut sekarang sudah tidak dipergunakan lagi; masing-masing terakhir kali digunakan pada saat pemakaman Sunan Pakubuwana XI tahun 1945, dan ketika Sunan Pakubuwana XII wafat pada tahun 2004 kereta jenazah yang digunakan merupakan kereta jenazah yang baru, Kereta Kangjeng Kyai Retna Pralaya.
Setelah tiba di Astana Pajimatan Imagiri, jenazah KRA. Sasradiningrat IV disholatkan terlebih dulu di Masjid Imagiri, sebelum akhirnya dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga Keraton Surakarta.
Lokasi: Surakarta dan Bantul, Hindia Belanda (Indonesia)
Tahun: 1925
Direktor: Tassilo Adam
Musik: Gendhing Ayak-Ayak Mijil Layu-Layu Sl. Manyura
(*) Bacaan Lanjut:
Pèngêtan Lêlampahan Dalêm KRA. Sasradiningrat IV; kaandharakên dening KRMH. Wuryaningrat, 1956.
https://bit.ly/2ZEzal1
Видео Upacara Pemakaman di Makam Imogiri - Solo & Jogja Tempo Dulu канала Bimo K.A.
Показать
Комментарии отсутствуют
Информация о видео
Другие видео канала
Pernikahan Agung Keraton Yogyakarta & Pura Mangkunegaran Surakarta tahun 1920 - Indonesia Tempo DuluKOMPAS TV | Memoar Hamengkubuwono IX, Takhta Untuk Republik | 2 dari 3MAKAM IMOGIRI RAJA JAWA DI BANTUL - The Imogiri TombJumenengan Sri Sultan Hamengku Buwono XKetawang Lara Nangis Slendro 9SUASANA JOGJA TEMPO DULU TAHUN 1927 - 1938Ziarah Makam Imogiri, Fitri Pusponagoro, Martini, Esti, Rini, PurwadiPerjanjian Giyanti (1755) dan Terbelahnya JawaPROSESI PEMAKAMAN GKR. SEKAR KENCONO DI PAJIMATAN IMOGIRI BANTUL YOGYAKARTAKARTASURA KRATON MATARAM ISLAM YANG TERLUPAKANSekaten di Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta - Indonesia Tempo DuluAwal Berdirinya Makam Imogiri tempat peristirahatan terakhir Raja-raja MataramSultan Hamengkubuwono VIII Memimpin Upacara Grebeg Mulud - Jogja Tempo DuluGENDHING KLENENGAN: AYAK AYAK MIJIL LAYU LAYUKeajaiban Manusia Bernama Pak Sultan SembilanTATA CARA PEMAKAMAN ADAT KARATON SURAKARTA | G.K.R WANDANSARI (GUSTI MOENG)Kunjungan Raja Thailand di Pulau Jawa - Thailand's King Royal Visit in JavaKIRAB ROYAL WEDDING PERNIKAHAN AGUNG TERAKHIR KRATON YOGYAKARTA || JOGJA MAGAZINEHajad Dalem Ngabekten Dal 1951