Загрузка страницы

KOMPAS TV | Memoar Hamengkubuwono IX, Takhta Untuk Republik | 2 dari 3

https://www.youtube.com/playlist?list=PLtK32YsvdZY4XAokCGW6c407HX7NuUIMw

Sri Sultan Hamengkubuwono IX lama menghabiskan waktu untuk belajar di Belanda. Orang tuanya sengaja menempatkan dirinya di Belanda agar mengetahui pola pikir masyarakat Belanda. Meskipun begitu, Sri Sultan HB IX tidak pernah lupa dengan bangsanya sendiri.

Ketika dinobatkan menjadi raja, usianya baru 28 tahun. Meskipun usianya masih muda, Sri Sultan HB IX selalu memiliki strategi untuk melawan penjajah.

Memoar episode kali ini akan membahas bagaimana Sri Sultan HB IX dan pemikiran-pemikirannya dapat menyelamatan masyarakat Yogyakarta dari ancamam menjadi romusha pada zaman penjajahan Jepang.

Salah satu tokoh nasional yang hingga kini masih dikenang karena prestasinya adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Sejak masa Soekarno hingga Soeharto, Sri Sultan HB IX tidak pernah absen menempati berbagai posisi strategis dalam pemerintahan.

Pada tahun 1978, Sri Sultan HB IX memutuskan mundur dari jabatannya sebagai wakil presiden Indonesia. Keputusan ini cukup mengagetkan, mengingat hubungan antara dirinya dan Presiden Soeharto sangatlah dekat.

Memoar Episode "Hamengkubuwono IX, Takhta Untuk Republik" Bagian 1 akan mengungkap cerita mengenai keputusan tiba-tiba yang dilakukan oleh Sri Sultan HB IX dalam menentukan jabatannya ini.

Sumber : Kompas TV

Lihat juga video panahan gaya khas Yogyakarta di :
https://www.youtube.com/playlist?list=PLtK32YsvdZY4XAokCGW6c407HX7NuUIMw

Видео KOMPAS TV | Memoar Hamengkubuwono IX, Takhta Untuk Republik | 2 dari 3 канала Winantu Rahardjo
Показать
Комментарии отсутствуют
Введите заголовок:

Введите адрес ссылки:

Введите адрес видео с YouTube:

Зарегистрируйтесь или войдите с
Информация о видео
24 апреля 2014 г. 13:37:01
00:05:01
Яндекс.Метрика