KELOMPOK ORGANISASI PAPUA BERIKAN SYARAT GILA UNTUK PEMBEBASAN PILOT SUSI AIR PHILIPS MARTHIN

Kelompok organisasi papua berikan syarat gila untuk pembebasan pilot susi air Philips Marthin.

Pasukan Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua (TPN-OP) pimpinan Kogoya melaporkan merilis bukti pihaknya yang bertanggung jawab atas pembaka pesawat Susi Air. Bahkan kelompok yang disebut Indonesia sebagai KK Papua ini resmi merilis penampakan Pilot Susi Air Kapten Philips Max Marthin yang kini sedang disan.

"TPN sudah mengakui bertanggung jawab atas bakar pesawat dan San Pilot Susi Air Yang berwarga negara Selandia Baru," kata juru bicara TPN-OP, Seb Sam dalam keterangannya.

Pengumuman itu disampaikan setelah lebih dari sepekan Pilot Kapten Philips M menghilang sejak insiden pembaka pesawat Susi Air nomor penerbangan SI 9368 oleh Kelompok Papua (KK) Papua.

Seb menyebut, tujuan penyanderaan Kapten Philips M sebagai alat negosiasi dengan pihak Pemerintah Selandia Baru dalam rangka kepentingan mereka. Adapun dari beberapa dokumentasi yang didapat, terlihat penampakan Kapten Philips M terlihat tengah berada di hutan. Dengan kondisi sehat dan penjagaan ketat dari pasukan Papua TPN-OP bersenjatakan lengkap.

Selain penampakan Kapten Philips M, TPN-OP juga menyebarkam foto dan video usai mereka memba pesawat Susi Air berwarna putih dengan corak biru di bagian belakang.

Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan, bahwa pilot Susi Air yang hilang usai insiden pembaka di Papua, kini disan oleh Kelompok Papua (KK).

"Saya Menko Polhukam RI, ingin menyampaikan penjelasan dan sikap pemerintah terkait dengan tra atau peristiwa Susi Air yang sampai hari ini masih terjadi penyande oleh sekelompok orang Kelompok (KK) di Papua yang masih menyan Kapten Pilot Philip Merthens yang belum dilepas," tutur Mahfud.

Menurut Mahfud, pemerintah Indonesia tengah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan penyelamatan terhadap san dengan pendekatan yang sifatnya persuasif. Hal itu pun lantaran mengutamakan keselamatan san.

"Pemerintah Republik Indonesia terus melakukan komunikasi dengan pemeirntah Selandia Baru untuk memantau dan mengakselerasi penanganan pembebasan san Philps Mark Merthens. Penyan warga sipil, penyan warga sipil, dengan alasan apapun tidak dapat diterima," jelas dia.

Oleh sebab itu, lanjut Mahfud, upaya persuasif menjadi pedoman utama demi keselamatan san. Namun begitu, pemerintah tidak menutup upaya lain.

"Pemerintah juga ingin menegaskan bahwa Papua adalah bagian sah dari NKRI, baik menurut konstitusi Republik Indonesia maupun menurut hukum internasional maupun menurut fakta yang sekarang sedang berlangsung," ujar Mahfud.

Mahfud menegaskan, Papua adalah bagian yang sah dari NKRI dari berbagai aspek. Oleh sebab itu, Papua hingga seterusnya dan selamanya akan tetap menjadi bagian yang sah dari NKRI.

"Terima kasih atas perhatiannya, terimakasih juga kepada pemerintah daerah, Polri, TNI, BIN, dll yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh dan penuh kehati-hatian dalam menangani masalah ini," Mahfud menandaskan.

Kogoya menyatakan sikap terkait dengan penyen pilot Susi Air, Captain Phillip Marthens hingga saat ini.

Dari video yang diperoleh, Kogoya mengatakan, penyenderaan tersebut dilakukan bukan untuk mencari makan ataupun minum, tetapi mau merdeka.

Видео KELOMPOK ORGANISASI PAPUA BERIKAN SYARAT GILA UNTUK PEMBEBASAN PILOT SUSI AIR PHILIPS MARTHIN канала update indonesia