Загрузка страницы

Sholawat Tarhim - Teks Arab dan Terjemah - Menyentuh Hati

SEKILAS SEJARAH SINGKAT SHOLAWAT TARHIM

الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ۞ يَاإمَامَ الْمُجَاهِدِيْنَ ۞ يَارَسُوْلَ اللهْ • الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ۞ يَانَاصِرَ اْلهُدَى ۞ يَا خَيْرَ خَلْقِ اللهْ • الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ۞ يَانَاصِرَ الْحَقِّ يَارَسُوْلَ اللهْ •
الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ۞ يَامَنْ اَسْرَى بِكَ مُهَيْمِنُ لَيْلًا نِلْتَ ۞ مَا نِلْتَ وَالأَنَامُ نِيَامْ وَتَقَدَّمْتَ لِلصَّلَاةِ فَصَلَّی كُلُّ مَنْ فِى السَّمَاءِ وَاَنْتَ الْإِمَامْ وَاِلَى الْمُنْتَهَى رُفِعْتَ كَرِيْمًا وَ سَمِعْتَ نِدَاءً عَلَيْكَ السَّلَامْ ۞ يَاكَرِيْمَ الْاَخْلاَقِ ۞ يَارَسُوْلَ اللهْ ۞ صَلىَ اللهُ عَلَيْكَ ۞ وَ عَلىَ اٰلِكَ وَ اَصْحَابِكَ أجْمَعِيْنَ۞

(Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu, duhai pemimpin para pejuang, ya Rasulullah).

(Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu, duhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai makhluk yang terbaik).

(Shalawat dan salam semoga tercurahkan atasmu, duhai penolong kebenaran, ya Rasulullah).

(Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu, wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari, Dialah Yang Maha Melindungi).

(Engkau memperoleh apa yang kau peroleh, sementara semua manusia tertidur).

(Dan engkau beranjak untuk shalat, maka engkau pun melakukan shalat).

(Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu, dan engkaulah yang menjadi imamnya).

(Engkau diberangkatkan ke Sidratul Muntaha karena kemulianmu).

(Dan engkau mendengar ucapan salam atasmu).

(Duhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah).

(Semoga shalawat senantias tercurah atasmu, seluruh keluargamu dan semua sahabatmu).
Tatkala Rasulullah Saw. sedang asyik berthawaf di Ka’bah, terdengarlah seseorang di hadapannya berthawaf sambil berdzikir: “Ya Karim.”

Lalu Rasulullah Saw. pun menirunya membaca “Ya Karim”.

Orang itu lalu berhenti di salah satu sudut Ka’bah dan berdzikir lagi: “Ya Karim.”

Rasulullah Saw. yang berada di belakangnya mengikuti kembali dzikirnya “Ya Karim”.

Merasa seperti diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah lagi tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu lalu bertanya: “Wahai orang tampan! Apakah Engkau memang sengaja memperolokku karena aku ini adalah orang Arab Badui? Kalaulah bukan karena ketampananmu dan kegagahanmu, pasti Engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”

Mendengar kata-kata orang Badui itu, Rasulullah Saw. tersenyum, lalu bertanya: “Tidakkah Engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?”

“Belum,” jawab orang itu.

“Jadi bagaimana Engkau beriman kepadanya?”

“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan kerasulannya sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya,” kata orang Arab Badui itu pula.

Rasulullah Saw. pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab, ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat.”

Melihat Nabi di hadapannya dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya: “Tuan ini Nabi Muhammad?!”

“Ya”, jawab Nabi Saw.

Seketika robohlah orang itu di hadapan Nabi Saw. lalu diciuminya Rasulullah Saw. Kemudian berkata: “Ibu dan bapakku menjadi tebusannya untukmu wahai Rasulullah.”

Saat itu turunlah Malaikat Jibril As. membawa berita dari langit: “Ya Rasulullah, Allah mengucapkan salam untukmu dan berfirman: “Katakanlah kepada orang Arab itu, apakah dengan dzikirnya “Ya Karim” itu lalu Aku takkan menghisabnya?”

Setelah disampaikan berita itu, maka orang Arab Badui itu pun berkata: “Demi Allah, wahai permata hatiku, kakenda Hasan dan Husein, jika Tuhan akan menghisabku maka aku pun akan menghisab (membuat perhitungan) denganNya!”

Lalu Rasulullah Saw. bertanya kepadanya: “Bagaimana caramu menghisab Tuhanmu?”

“Jikalau Tuhan menghisab atas dosa-dosaku, maka aku akan menghisabNya dengan ampunanNya. Jika Ia menghisab atas kesalahanku, maka akau akan menghisabNya dengan sifat kedermawanan dan kemuliaanNya!”, jawab orang itu dengan mantap.

Dalam riwayat lain disebutkan, mendengar ucapan orang Arab Badui itu menangislah Rasulullah Saw. mengingat betapa benarnya kata-kata orang Arab Badui itu. Air mata Rasulullah Saw. menetes hingga membasahi janggutnya.

Kemudian Malaikat Jibril As. datang lagi seraya berkata: “Ya Rasulullah, Allah Swt. berfirman: “Katakan kepada temanmu itu, janganlah ia menghisabKu dan Aku pun takkan menghisab dirinya.”

Oleh masyarakat Mesir riwayat hadist tersebut sering dibaca dengan lagu yang indah pada waktu menjelang Shubuh untuk Tarhim. Dan di Indonesia dahulu sudah mulai banyak yang melantunkannya di acara-acara Maulid Nabi Saw.

Dikutip dari berbagai sumber

Видео Sholawat Tarhim - Teks Arab dan Terjemah - Menyentuh Hati канала Moslem Digital
Показать
Комментарии отсутствуют
Введите заголовок:

Введите адрес ссылки:

Введите адрес видео с YouTube:

Зарегистрируйтесь или войдите с
Информация о видео
15 мая 2020 г. 3:23:03
00:05:51
Яндекс.Метрика