Fakta-Fakta Meninggalnya Dua Pendaki di Puncak Carstensz | C&R
CRfakta--Dua pendaki wanita bernama Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono meninggal dunia saat mendaki Puncak Jaya, Papua, atau Piramida Carstensz pada 1 Maret 2025. Korban meninggal lantaran mengalami hipotermia.
Para pendaki berangkat dari bandara Timika menuju Yellow Valley dengan menggunakan helikopter. Belakangan diketahui ada penyanyi Fiersa Besari dalam rombongan tersebut.
Sebanyak 13 orang pendaki, termasuk Fiersa Besari dinyatakan selamat. Berikut fakta-faktanya:
1.Dua Pendaki Wanita Meninggal
Peristiwa meninggalnya dua pendaki wanita bernama Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono disampaikan oleh PT Tropis Cartenz Jaya selaku operator pendakian.
"PT Tropis Cartenz Jaya, selaku operator, turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Saudari Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono pada 1 Maret 2025 dalam perjalanan turun dari Puncak Carstensz Pyramid menuju Base Camp Lembah Kuning," tulisnya, Minggu, 2 Maret 2025.
Keduanya diketahui merupakan klien dari operator Indonesian Expeditions. Keduanya telah mencapai puncak pada 28 Februari lalu.
"Kedua wanita hebat ini, yang merupakan klien dari agen operator Indonesian Expeditions, telah berhasil mencapai puncak setinggi 4.884 MDPL pada 28 Februari 2025," lanjutnya.
2. Fiersa Besari Selamat
Tim SAR sebelumnya mengungkap ada 13 orang lainnya dalam rombongan pendakian tersebut. SAR mengungkap mereka dipastikan selamat.
"Sementara (pendaki lain) dalam keadaan baik," kata Kepala Kantor SAR Mimika I Wayan Suyatna.
Wayan mengatakan, dari rombongan tersebut, termasuk penyanyi Fiersa Besari. Dari data yang diterima, ada tiga orang warga negara asing (WNA) yang ikut serta dalam rombongan tersebut.
3.Evakuasi Sempat Disetop
Kepala Kantor SAR Mimika I Wayan Suyatna mengatakan proses evakuasi terhadap korban meninggal ataupun pendaki lainnya sempat dihentikan sementara lantaran masalah cuaca. Saat itu para pendaki berada di basecamp Lembang Kuning.
4.Kronologi Pendaki Meninggal
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan, para pendaki berangkat dari bandara Timika menuju Yelow Valley dengan menggunakan helikopter pada Rabu, 26 Februari 2025 pukul 07.00-09.50 WIT. Lalu, pada Jumat 28 Februari diinformasikan bahwa dua orang dari rombongan korban mengalami gejala AMS.
"Tepat pada hari Jumat 28 Februari para pendaki melakukan penyeberangan di jembatan tyrollean, dan informasi dari pendaki Octries Ruslan dan Abdullah yang sudah berhasil turun menyampaikan bahwa, semua sudah di summit atau puncak dan ada 2 orang Indira dan Saroni terkena gejala AMS di area bawah puncak (teras besar), sedangkan tim tamu dan guide berada sebelum tyrollean," jelasnya.
Benny menyampaikan salah seorang pendaki dari grup korban bernama Nurhuda tiba di basecamp sendirian dengan gejala hipotermia dan langsung meminta bantuan. Saat itu Guide Yustinus Sondegau naik ke atas untuk membawa bantuan emergency mulai dari sleeping bag, fly sheet hingga air panas.
"Dengan cepat, satu orang guide internasional, Dawa Gyalje Sherpa naik untuk melakukan pertolongan, dan Pendaki Poxy menginformasikan bahwa Dawa telah menghubungi basecamp, dan sudah bertemu serta sedang menangani salah satu dari ibu-ibu," ujarnya.
Benny menambahkan saat itu salah seorang pendaki mencoba membantu korban Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono di Teras Dua yang sedang mengalami AMS. Namun nahas, kedua korban dinyatakan meninggal dunia.
5. Ada Misi Khusus
Tujuan pendakian Lilie dan Elsa ke Puncak Carstensz tidak hanya untuk menikmati keindahan alam, tetapi juga untuk menjalankan misi khusus. Mereka membawa plakat sebagai bentuk penghormatan kepada rekan mereka, Hanafi Tanoto, yang meninggal dunia di gunung tersebut tahun sebelumnya.
Plakat yang mereka pasang di Puncak Carstensz bertuliskan: "Perjumpaan tidak pernah berakhir, seperti awan menjadi hujan dan kembali. Persatuanmu kekal, dalam kami dan semesta. Sang Khalik telah menyambutmu. Kau wariskan semangat yang kami teruskan."
Setelah berhasil mencapai puncak dan memasang plakat tersebut, Lilie dan Elsa mengalami nasib tragis yang tak terduga. Keduanya meninggal dunia setelah menyelesaikan misi tersebut, di tempat yang sama di mana Hanafi Tanoto sebelumnya berpulang.
Kabar kematian Lilie dan Elsa di Puncak Cartenz dikonfirmasi oleh Muliawan Margadana, Penasihat Ikesa (Ikatan Eks Alumni SMA Katolik Santo Albertus Malang/SMA Dempo).
"Keduanya sebenarnya mendaki untuk memasang plakat kenangan bagi teman kami yang meninggal sebelumnya di Carstensz. Sebelum meninggal, plakat sudah terpasang,” ujar Muliawan, Minggu 2 Maret 2025.
Видео Fakta-Fakta Meninggalnya Dua Pendaki di Puncak Carstensz | C&R канала CeknRicek com
CeknRicek, CNR, C&R, CekRicek, CR, cek ricek, cek n ricek, ceknricekdotcom, cnrdotcom, cnrcom, cek dan ricek, cekdanricek, artis, selebriti, newsupdate, viral, hotnews, berita terbaru, berita fakta, gosip, seleb, berita artis, berita terkini, entertainment, ceknricek fakta, Indonesia Explore, Carstensz, Piramida Carstensz, Elsa Laksono, Lilie Wijayanti Poegiono, Hipotermia, Fiersa Besari
Para pendaki berangkat dari bandara Timika menuju Yellow Valley dengan menggunakan helikopter. Belakangan diketahui ada penyanyi Fiersa Besari dalam rombongan tersebut.
Sebanyak 13 orang pendaki, termasuk Fiersa Besari dinyatakan selamat. Berikut fakta-faktanya:
1.Dua Pendaki Wanita Meninggal
Peristiwa meninggalnya dua pendaki wanita bernama Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono disampaikan oleh PT Tropis Cartenz Jaya selaku operator pendakian.
"PT Tropis Cartenz Jaya, selaku operator, turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Saudari Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono pada 1 Maret 2025 dalam perjalanan turun dari Puncak Carstensz Pyramid menuju Base Camp Lembah Kuning," tulisnya, Minggu, 2 Maret 2025.
Keduanya diketahui merupakan klien dari operator Indonesian Expeditions. Keduanya telah mencapai puncak pada 28 Februari lalu.
"Kedua wanita hebat ini, yang merupakan klien dari agen operator Indonesian Expeditions, telah berhasil mencapai puncak setinggi 4.884 MDPL pada 28 Februari 2025," lanjutnya.
2. Fiersa Besari Selamat
Tim SAR sebelumnya mengungkap ada 13 orang lainnya dalam rombongan pendakian tersebut. SAR mengungkap mereka dipastikan selamat.
"Sementara (pendaki lain) dalam keadaan baik," kata Kepala Kantor SAR Mimika I Wayan Suyatna.
Wayan mengatakan, dari rombongan tersebut, termasuk penyanyi Fiersa Besari. Dari data yang diterima, ada tiga orang warga negara asing (WNA) yang ikut serta dalam rombongan tersebut.
3.Evakuasi Sempat Disetop
Kepala Kantor SAR Mimika I Wayan Suyatna mengatakan proses evakuasi terhadap korban meninggal ataupun pendaki lainnya sempat dihentikan sementara lantaran masalah cuaca. Saat itu para pendaki berada di basecamp Lembang Kuning.
4.Kronologi Pendaki Meninggal
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan, para pendaki berangkat dari bandara Timika menuju Yelow Valley dengan menggunakan helikopter pada Rabu, 26 Februari 2025 pukul 07.00-09.50 WIT. Lalu, pada Jumat 28 Februari diinformasikan bahwa dua orang dari rombongan korban mengalami gejala AMS.
"Tepat pada hari Jumat 28 Februari para pendaki melakukan penyeberangan di jembatan tyrollean, dan informasi dari pendaki Octries Ruslan dan Abdullah yang sudah berhasil turun menyampaikan bahwa, semua sudah di summit atau puncak dan ada 2 orang Indira dan Saroni terkena gejala AMS di area bawah puncak (teras besar), sedangkan tim tamu dan guide berada sebelum tyrollean," jelasnya.
Benny menyampaikan salah seorang pendaki dari grup korban bernama Nurhuda tiba di basecamp sendirian dengan gejala hipotermia dan langsung meminta bantuan. Saat itu Guide Yustinus Sondegau naik ke atas untuk membawa bantuan emergency mulai dari sleeping bag, fly sheet hingga air panas.
"Dengan cepat, satu orang guide internasional, Dawa Gyalje Sherpa naik untuk melakukan pertolongan, dan Pendaki Poxy menginformasikan bahwa Dawa telah menghubungi basecamp, dan sudah bertemu serta sedang menangani salah satu dari ibu-ibu," ujarnya.
Benny menambahkan saat itu salah seorang pendaki mencoba membantu korban Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono di Teras Dua yang sedang mengalami AMS. Namun nahas, kedua korban dinyatakan meninggal dunia.
5. Ada Misi Khusus
Tujuan pendakian Lilie dan Elsa ke Puncak Carstensz tidak hanya untuk menikmati keindahan alam, tetapi juga untuk menjalankan misi khusus. Mereka membawa plakat sebagai bentuk penghormatan kepada rekan mereka, Hanafi Tanoto, yang meninggal dunia di gunung tersebut tahun sebelumnya.
Plakat yang mereka pasang di Puncak Carstensz bertuliskan: "Perjumpaan tidak pernah berakhir, seperti awan menjadi hujan dan kembali. Persatuanmu kekal, dalam kami dan semesta. Sang Khalik telah menyambutmu. Kau wariskan semangat yang kami teruskan."
Setelah berhasil mencapai puncak dan memasang plakat tersebut, Lilie dan Elsa mengalami nasib tragis yang tak terduga. Keduanya meninggal dunia setelah menyelesaikan misi tersebut, di tempat yang sama di mana Hanafi Tanoto sebelumnya berpulang.
Kabar kematian Lilie dan Elsa di Puncak Cartenz dikonfirmasi oleh Muliawan Margadana, Penasihat Ikesa (Ikatan Eks Alumni SMA Katolik Santo Albertus Malang/SMA Dempo).
"Keduanya sebenarnya mendaki untuk memasang plakat kenangan bagi teman kami yang meninggal sebelumnya di Carstensz. Sebelum meninggal, plakat sudah terpasang,” ujar Muliawan, Minggu 2 Maret 2025.
Видео Fakta-Fakta Meninggalnya Dua Pendaki di Puncak Carstensz | C&R канала CeknRicek com
CeknRicek, CNR, C&R, CekRicek, CR, cek ricek, cek n ricek, ceknricekdotcom, cnrdotcom, cnrcom, cek dan ricek, cekdanricek, artis, selebriti, newsupdate, viral, hotnews, berita terbaru, berita fakta, gosip, seleb, berita artis, berita terkini, entertainment, ceknricek fakta, Indonesia Explore, Carstensz, Piramida Carstensz, Elsa Laksono, Lilie Wijayanti Poegiono, Hipotermia, Fiersa Besari
Показать
Комментарии отсутствуют
Информация о видео
3 марта 2025 г. 13:06:28
00:05:20
Другие видео канала




















