MAKAN KUACI(OPTIMASI PARAMETER PROSES PEMESINAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL S45C)
Latar Belakang Inovasi
Teknologi terus berkembang, dan dunia manufaktur tidak tinggal diam. Salah satu revolusi besar datang dari teknologi 3D printing, yang memungkinkan pencetakan objek dalam bentuk tiga dimensi, bukan sekadar gambar di atas kertas. Namun, inovasi ini tidak hanya bergantung pada mesin semata — material yang digunakan pun berperan besar.
Salah satu material yang sedang naik daun adalah Carbon Fiber PLA. Dengan kekuatan yang tinggi, bobot yang ringan, dan stabilitas dimensi yang luar biasa, material ini menawarkan potensi besar dalam mencetak komponen yang kuat dan presisi.
Sayangnya, kualitas hasil cetak masih sangat bergantung pada parameter proses seperti suhu nozzle, kecepatan cetak, dan ketebalan lapisan. Di sinilah inovasi dari tim NAMPEK YO muncul — melalui sebuah pendekatan analitis dan eksperimental untuk mengoptimasi parameter-parameter tersebut, guna menghasilkan kualitas cetak terbaik.
Penjaringan Ide
Dalam menjawab tantangan tersebut, tim NAMPEK YO memulai dengan penjaringan berbagai ide pengembangan. Mereka melakukan studi literatur terhadap riset-riset sebelumnya yang telah mengkaji kekasaran permukaan dan akurasi dimensi dalam 3D printing. Beberapa pendekatan analisis dicermati, termasuk metode-metode eksperimen untuk mengukur pengaruh berbagai parameter cetak.
Dari berbagai wacana tersebut, muncul sebuah pertanyaan kunci: bagaimana cara terbaik untuk menentukan kombinasi parameter cetak yang paling optimal untuk material Carbon Fiber PLA?
Pemilihan Ide
Dari sekian banyak metode, tim memilih untuk menggunakan kombinasi metode Taguchi dan Grey Relational Analysis atau GRA. Metode ini terkenal mampu menyaring banyak kombinasi variabel dan menghasilkan kesimpulan yang efektif dan efisien.
Eksperimen dilakukan dengan mengatur suhu nozzle pada beberapa tingkat, mengubah kecepatan cetak, serta ketebalan lapisan cetak. Hasil dari eksperimen ini kemudian dianalisis menggunakan pendekatan statistik untuk menemukan kombinasi yang paling ideal — baik dari sisi kekasaran permukaan maupun akurasi dimensi.
Manfaat Inovasi
Inovasi ini membawa manfaat nyata, terutama dalam efisiensi material dan peningkatan kualitas produk cetak. Dengan mengetahui konfigurasi terbaik untuk parameter 3D printing Carbon Fiber PLA, industri dapat meminimalisir pemborosan bahan, yang pada akhirnya mendukung prinsip ramah lingkungan.
Lebih dari itu, optimasi ini juga memberikan nilai tambah bagi sektor manufaktur yang membutuhkan prototipe presisi tinggi, seperti dalam industri otomotif, dirgantara, maupun teknik sipil.
Dampak Inovasi
Dampak dari inovasi ini tidak hanya terbatas pada peningkatan performa hasil cetak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter paling berpengaruh adalah Layer Height, diikuti oleh suhu nozzle dan kecepatan cetak.
Konfigurasi optimal yang ditemukan adalah: suhu nozzle 195°C, layer height 0.20 mm, dan printing speed 85 mm/s. Dengan parameter ini, kualitas permukaan menjadi lebih halus dan dimensi cetakan menjadi lebih akurat.
Melalui pendekatan ilmiah yang tepat, inovasi dari tim NAMPEK YO ini membuktikan bahwa teknologi 3D printing bisa ditingkatkan ke level yang lebih presisi dan efisien — memberi angin segar bagi masa depan manufaktur berbasis aditif di Indonesia.
Видео MAKAN KUACI(OPTIMASI PARAMETER PROSES PEMESINAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL S45C) канала Bappeda Bangka
Teknologi terus berkembang, dan dunia manufaktur tidak tinggal diam. Salah satu revolusi besar datang dari teknologi 3D printing, yang memungkinkan pencetakan objek dalam bentuk tiga dimensi, bukan sekadar gambar di atas kertas. Namun, inovasi ini tidak hanya bergantung pada mesin semata — material yang digunakan pun berperan besar.
Salah satu material yang sedang naik daun adalah Carbon Fiber PLA. Dengan kekuatan yang tinggi, bobot yang ringan, dan stabilitas dimensi yang luar biasa, material ini menawarkan potensi besar dalam mencetak komponen yang kuat dan presisi.
Sayangnya, kualitas hasil cetak masih sangat bergantung pada parameter proses seperti suhu nozzle, kecepatan cetak, dan ketebalan lapisan. Di sinilah inovasi dari tim NAMPEK YO muncul — melalui sebuah pendekatan analitis dan eksperimental untuk mengoptimasi parameter-parameter tersebut, guna menghasilkan kualitas cetak terbaik.
Penjaringan Ide
Dalam menjawab tantangan tersebut, tim NAMPEK YO memulai dengan penjaringan berbagai ide pengembangan. Mereka melakukan studi literatur terhadap riset-riset sebelumnya yang telah mengkaji kekasaran permukaan dan akurasi dimensi dalam 3D printing. Beberapa pendekatan analisis dicermati, termasuk metode-metode eksperimen untuk mengukur pengaruh berbagai parameter cetak.
Dari berbagai wacana tersebut, muncul sebuah pertanyaan kunci: bagaimana cara terbaik untuk menentukan kombinasi parameter cetak yang paling optimal untuk material Carbon Fiber PLA?
Pemilihan Ide
Dari sekian banyak metode, tim memilih untuk menggunakan kombinasi metode Taguchi dan Grey Relational Analysis atau GRA. Metode ini terkenal mampu menyaring banyak kombinasi variabel dan menghasilkan kesimpulan yang efektif dan efisien.
Eksperimen dilakukan dengan mengatur suhu nozzle pada beberapa tingkat, mengubah kecepatan cetak, serta ketebalan lapisan cetak. Hasil dari eksperimen ini kemudian dianalisis menggunakan pendekatan statistik untuk menemukan kombinasi yang paling ideal — baik dari sisi kekasaran permukaan maupun akurasi dimensi.
Manfaat Inovasi
Inovasi ini membawa manfaat nyata, terutama dalam efisiensi material dan peningkatan kualitas produk cetak. Dengan mengetahui konfigurasi terbaik untuk parameter 3D printing Carbon Fiber PLA, industri dapat meminimalisir pemborosan bahan, yang pada akhirnya mendukung prinsip ramah lingkungan.
Lebih dari itu, optimasi ini juga memberikan nilai tambah bagi sektor manufaktur yang membutuhkan prototipe presisi tinggi, seperti dalam industri otomotif, dirgantara, maupun teknik sipil.
Dampak Inovasi
Dampak dari inovasi ini tidak hanya terbatas pada peningkatan performa hasil cetak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter paling berpengaruh adalah Layer Height, diikuti oleh suhu nozzle dan kecepatan cetak.
Konfigurasi optimal yang ditemukan adalah: suhu nozzle 195°C, layer height 0.20 mm, dan printing speed 85 mm/s. Dengan parameter ini, kualitas permukaan menjadi lebih halus dan dimensi cetakan menjadi lebih akurat.
Melalui pendekatan ilmiah yang tepat, inovasi dari tim NAMPEK YO ini membuktikan bahwa teknologi 3D printing bisa ditingkatkan ke level yang lebih presisi dan efisien — memberi angin segar bagi masa depan manufaktur berbasis aditif di Indonesia.
Видео MAKAN KUACI(OPTIMASI PARAMETER PROSES PEMESINAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL S45C) канала Bappeda Bangka
Комментарии отсутствуют
Информация о видео
16 мая 2025 г. 13:26:05
00:04:44
Другие видео канала