Загрузка страницы

Garebeg Mulud 2023

Pagi hari setelah pelaksanaan Kondur Gangsa, ​​digelar Hajad Dalem Garebeg Mulud. Sepuluh Bregada Prajurit Keraton Yogyakarta yang dipimpin oleh KPH Notonegoro sebagai Manggalayuda mengawal tujuh buah gunungan ke tiga tempat yakni Masjid Gedhe, Pura Pakualaman, dan Kepatihan. Manggalayuda merupakan pucuk pimpinan tertinggi dari seluruh kesatuan bregada prajurit Keraton Yogyakarta. Jika diibaratkan dalam ranah sipil, perannya seperti inspektur upacara.

Garebeg kali ini, Wayah Dalem yakni RM Drasthya Wironegoro menjadi Kapten Bregada Wirabraja. Sementara, RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo diamanahkan untuk menjadi Kapten Bregada Mantrijero.

Terlebih dulu Gunungan dikeluarkan dari dalam Keraton melalui Bangsal Pagelaran menuju arah barat yang diawali dengan tembakan salvo peluru kosong dari Bregada Dhaeng dan Ketanggung. Gunungan yang terdiri dari palawija dan sayur-mayur melambangkan karakter masyarakat Indonesia yang agraris.

•••

The morning after Kondur Gangsa, Hajad Dalem Garebeg Mulud was held. Ten brigades of Yogyakarta Palace Royal Troops, led by KPH. Notonegoro as Manggalayuda, escorted seven pieces of gunungan to three locations: the Gedhe Mosque, Pura Pakualaman, and Kepatihan. The Manggalayuda is the highest-ranking leader of the entire unit of the Yogyakarta Palace troops.

Wayah Dalem (Sultan's grandsons) RM Drasthya Wironegoro is the Captain of Bregada Wirabraja. While, RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo is the Captain of Bregada Mantrijero.

Gunungan is first led out of the Palace via Bangsal Pagelaran to the west, followed by a salvo of blank bullets from Bregada Dhaeng and Ketanggung. The Gunungan, which is made up of crops and vegetables, represents the agrarian nature of Indonesian society.

Видео Garebeg Mulud 2023 канала Kraton Jogja
Показать
Комментарии отсутствуют
Введите заголовок:

Введите адрес ссылки:

Введите адрес видео с YouTube:

Зарегистрируйтесь или войдите с
Информация о видео
10 октября 2023 г. 19:29:29
00:01:15
Яндекс.Метрика