Загрузка...

Surah Quraish

Surat Quraisy dibuka dengan firman Allah: "Karena kebiasaan orang-orang Quraisy" (QS. 106:1). Menurut Tafsir Jalalain, ayat ini merujuk pada nikmat dan kebiasaan yang Allah karuniakan kepada suku Quraisy—yakni para penduduk Mekah, yang merupakan kaum terhormat dan penjaga Ka‘bah. Mereka diberikan kedudukan mulia dan rasa aman oleh masyarakat Arab sekitarnya karena kedekatan mereka dengan Baitullah. Kebiasaan yang dimaksud di sini adalah rutinitas berdagang yang telah menjadi bagian dari kehidupan Quraisy, yang terus berlangsung dengan lancar tanpa halangan, karena mereka dihormati dan dilindungi dalam perjalanan mereka.

Lalu, pada ayat kedua: "Kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas," (QS. 106:2), Tafsir Jalalain menjelaskan bahwa orang Quraisy terbiasa melakukan dua perjalanan dagang besar dalam setahun—ke Yaman saat musim dingin dan ke Syam (Suriah) saat musim panas. Kedua perjalanan ini sangat penting bagi kelangsungan ekonomi mereka. Dalam tafsir ini, dijelaskan bahwa Allah-lah yang memudahkan perjalanan tersebut—memberikan rasa aman dari gangguan dan menjadikan perjalanan dagang mereka berhasil. Ini merupakan nikmat besar yang seharusnya mereka syukuri, terutama mengingat suku-suku Arab lainnya sering mengalami kesulitan dan ancaman perampokan di perjalanan.

Setelah menyebutkan nikmat tersebut, Allah memberikan perintah dalam ayat ketiga: "Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka‘bah)," (QS. 106:3). Tafsir Jalalain menegaskan bahwa ayat ini adalah peringatan sekaligus ajakan agar orang-orang Quraisy menyadari bahwa semua kemudahan dan kemuliaan yang mereka miliki berasal dari Allah, Tuhan yang memiliki dan memuliakan Ka‘bah. Oleh karena itu, mereka seharusnya memurnikan ibadah hanya kepada-Nya, bukan kepada berhala-berhala yang tidak memberikan manfaat. Ini adalah bentuk tuntutan balas budi secara spiritual—bahwa nikmat dunia harus disyukuri dengan tauhid dan ibadah yang tulus.

Kemudian ayat terakhir menyebutkan sifat Allah: "Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan." (QS. 106:4). Tafsir Jalalain menegaskan bahwa Allah-lah yang telah memberi mereka rezeki berupa makanan dan rasa aman. Dua kebutuhan dasar manusia—pangan dan keamanan—telah terpenuhi dengan sempurna oleh Allah untuk kaum Quraisy. Sementara banyak bangsa atau kabilah lain hidup dalam ketakutan dan kelaparan, orang Quraisy hidup dalam kelimpahan dan stabilitas. Maka, tidak ada alasan bagi mereka untuk menyekutukan Allah atau menolak risalah yang dibawa Nabi Muhammad ﷺ, yang justru berasal dari kalangan mereka sendiri.

Secara keseluruhan, Tafsir Jalalain atas Surat Quraisy menggambarkan bagaimana Allah mengingatkan kaum Quraisy tentang berbagai nikmat besar yang mereka nikmati, dan mengarahkan mereka agar mensyukurinya dengan beribadah hanya kepada-Nya. Surat ini merupakan seruan kepada kesadaran sosial dan spiritual: bahwa kemuliaan dan keamanan bukanlah hasil dari usaha sendiri, melainkan pemberian Allah yang harus disambut dengan keimanan yang lurus dan ibadah yang benar.
#NikmatAllah
#SyukurDanIbadah
#PerjalananDagang
#KeamananDariAllah
#HidupPenuhKarunia
#TuhanPemilikKaabah
#TauhidSebagaiBalasanNikmat

Видео Surah Quraish канала Qolbunsalim 99
Страницу в закладки Мои закладки
Все заметки Новая заметка Страницу в заметки