Bertemu Mamah Dedeh, Sang Mamah Dakwah Indonesia
Klik CC untuk subtitle Bahasa Indonesia.
Di negara berpenduduk muslim terbesar sedunia ini, ustaz memiliki pengaruh yang sangat besar. Popularitas ulama bahkan bisa mengalahkan selebritas. Uniknya, beberapa tahun belakangan, satu perempuan bernama Dedeh Rosidah sukses menembus dominasi pemimpin agama lelaki. Ustazah ini dikenal publik dengan julukan akrab 'Mamah Dedeh'. Dia memberikan tausyiah via televisi yang kocak, blak-blakan, bahkan tak ragu menyinggung topik-topik tabu bagi pemirsanya yang mayoritas ibu-ibu, misalnya membahas tuntas istilah "pelakor" atau "suami mata keranjang."
Saking populernya Mamah Dedeh, selalu ada ratusan perempuan atau lebih tepatnya ibu-ibu jamaah pengajian, yang datang ke Indosiar saban hari. Ibu-ibu itu datang mengenakan hijab dan gamis dengan warna seragam. Ada beberapa penonton setia Mamah Dedeh yang bercanda menganggap datang ke lokasi syuting acaranya seperti datang ke Tanah Suci. VICE Indonesia ingin tahu lebih dalam apa yang membuat Mamah Dedeh meraih popularitas sedemikian masif. Bersama ratusan penggemar fanatiknya, pada Ramadan tahun ini, VICE ikutan syuting Mamah Dedeh dan menyaksikan langsung Sang Mamah Dakwah beraksi.
Video, artikel sehari-hari, dan lebih banyak lagi: http://vice.co.id
Like VICE Indonesia di Facebook: http://fb.com/VICEID
Follow VICE Indonesia di Twitter: http://twitter.com/vice_id
Follow kami di Instagram: http://instagram.com/viceind
Видео Bertemu Mamah Dedeh, Sang Mamah Dakwah Indonesia канала VICE Indonesia
Di negara berpenduduk muslim terbesar sedunia ini, ustaz memiliki pengaruh yang sangat besar. Popularitas ulama bahkan bisa mengalahkan selebritas. Uniknya, beberapa tahun belakangan, satu perempuan bernama Dedeh Rosidah sukses menembus dominasi pemimpin agama lelaki. Ustazah ini dikenal publik dengan julukan akrab 'Mamah Dedeh'. Dia memberikan tausyiah via televisi yang kocak, blak-blakan, bahkan tak ragu menyinggung topik-topik tabu bagi pemirsanya yang mayoritas ibu-ibu, misalnya membahas tuntas istilah "pelakor" atau "suami mata keranjang."
Saking populernya Mamah Dedeh, selalu ada ratusan perempuan atau lebih tepatnya ibu-ibu jamaah pengajian, yang datang ke Indosiar saban hari. Ibu-ibu itu datang mengenakan hijab dan gamis dengan warna seragam. Ada beberapa penonton setia Mamah Dedeh yang bercanda menganggap datang ke lokasi syuting acaranya seperti datang ke Tanah Suci. VICE Indonesia ingin tahu lebih dalam apa yang membuat Mamah Dedeh meraih popularitas sedemikian masif. Bersama ratusan penggemar fanatiknya, pada Ramadan tahun ini, VICE ikutan syuting Mamah Dedeh dan menyaksikan langsung Sang Mamah Dakwah beraksi.
Video, artikel sehari-hari, dan lebih banyak lagi: http://vice.co.id
Like VICE Indonesia di Facebook: http://fb.com/VICEID
Follow VICE Indonesia di Twitter: http://twitter.com/vice_id
Follow kami di Instagram: http://instagram.com/viceind
Видео Bertemu Mamah Dedeh, Sang Mamah Dakwah Indonesia канала VICE Indonesia
Показать
Комментарии отсутствуют
Информация о видео
Другие видео канала
Indopop: Disko Tak Pernah Mati Di IndonesiaPENGAJIAN MAMAH DEDEH TERBARUAkarasa: Kolonialisme Menghadirkan Citarasa India Selatan Dalam Segigit Roti CanaiKerah Biru: Starling atau Kopi Keliling Gowes Sepeda Untuk Cari Rezeki, Bukan Buat Instastory!Kontes Kecantikan di Balik Jeruji Penjara: Miss MaxMenemui Komunitas Yunani Modern yang Masih Berdoa Kepada ZeusMamah Dan Aa Beraksi - Istri Magnet RezekiBaik Buruknya Perbuatan Manusia, Dinilai Allah dari Niatnya - Rumah Mamah Dedeh | religiOne tvOneWawancanda : Klarifikasi Mamah Dedeh.Parade Perjuangan Timor Leste Memerdekakan LGBTQRealita Kelam Manusia PerakKajian Ilmiah Perbedaan Otak Laki-Laki dan Perempuan dr Aisyah DahlanSuku Matriarki Terakhir dari CinaAkarasa: Migrasi Tiongkok Mengubah Kuliner Indonesia Lewat Semangkuk MiAqiqah | Rumah Mamah Dedeh (29/11/2019)Distrik: Mencari Kepala Naga di GlodokMamah Dedeh is the Badass Muslim Preaching Mom of IndonesiaKerah Biru: Kerasnya Jalanan Jakarta Bagi Supir Angkot WanitaJKT48 Lebih Punk dari Band LoPerempuan di Cina, dari Besi Menjadi Sisa