Загрузка страницы

Penambang Tradisonal Minyak Mentah dari Sumur Tua di Langkat Sumatera Utara Indonesia

Penambang Tradisonal Minyak Mentah dari Sumur Tua di Langkat Sumatera Utara Indonesia

MINYAK mentah (crude oil) di dalam perut bumi di kawasan Struktur Telaga Said Darat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, ternyata masih menyembur hingga saat ini. Ribuan masyarakat di Langkat maupun dari luar kabupaten ini menjadikannya sebagai sumber penghasilan.

Sudah lebih dari setahun, masyarakat di Desa Buluh Telang Kecamatan Padang Tualang dan di Desa Telaga Said Kecamatan Sei Lepan Langkat, yang tanahnya mengandung rembesan crude oil, membuat ribuan titik lubang pengeboran secara manual.Mereka bukan mencari air,tetapi mencari crude oil yang bisa diproduksi menjadi minyak tanah,solar dan solvent untuk dijual ke konsumen.

Pasalnya, dia mengatakan, tidak semua sumur bor menyemburkan minyak mentah. "Grup kami 5 orang hingga saat ini sudah hampir mengebor 23 titik pengeboran.Pertama mengebor,keluar minyak per harinya 10 jerigen,kemudian setiap hari berangsur turun produksinya menjadi 8 jerigen hingga tidak ada lagi minyak yang keluar, kecuali air bercampur lumpur," ungkapnya.

Dia menceritakan pernah ada satu sumur memproduksi minyak perharinya 35 jerigen,tetapi hanya seminggu, tapi kemudian tak berperoduksi lagi.

Dia mengemukakan lagi masyarakat yang mencari minyak mentah bukan hanya penduduk asli dari Padang Tualang dan Sei Lepan, tetapi banyak juga dari luar Kabupaten Langkat,seperti dari Medan, Kota Binjai,Deliserdang bahkan dari Aceh. Tapi, katanya, tidak semua beruntung, banyak juga yang rugi dan belum pulang modal."Namun kami dan kawan-kawan serta sebagian pengebor lain masih tetap bertahan melakukan pengeboran baru guna memenuhi kebutuhan hidup. Tetapi banyak juga yang gulung tikar dan berhenti,dan datang pula pengebor baru," ungkapnya.

Pantauan, titik sumur yang mengeluarkan minyak hingga ratusan jerigen perhari itu merupakan anugerah Tuhan, karena itu tidak semua hasilnya untuk dinikmati si pengebor, melainkan sebagian diberikan kepada kaum miskin. Dia menjual minyak hasil pengeborannya itu kepada puluhan pembeli yang datang dengan sepeda motor, di mana setiap orang membeli minyak dengan sepeda motornya yang memuat 5-6 jerigen.

Menurut sejarah, minyak mentah (crude oil) di Struktur Telaga Said Darat ini merupakan sejarah pertama kalinya minyak bumi ditemukan di tanah air pada abad ke XIX oleh Aeliko Jans (Janszoon) Zijlker, seorang manager perkebunan tembakau deli. Waktu itu Indonesia masih bernama Nederlandsche Indie (Hindia Belanda), ketika manajer perkebunan tembakau "East Sumatra Tobacco Company " itu menemukan cadangan minyak terbesar tersebut pada 15 Juni 1885, yaitu sumur Telaga Tunggal Satu yang kini dikenal sebagai struktur Telaga Said di Desa Telaga Said, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara.

Keberhasilan Zijlker di Telaga Said telah menggungguli pendahulunya, Colonel Drake yang lebih dulu melakukan pemburuan minyak bumi di Pulau Jawa, tapi tidak berhasil. Maka sejak itu banyak peminat untuk mencari minyak bumi di berbagai daerah di Indonesia, antara lain di Cepu, Jambi, Aceh Timur, Palembang dan Kalimantan Timur sampai akhir abad 19 sehingga banyak beroperasi perusahaan perminyakan di wilayah Hindia Belanda (kini dikenal sebagai Indonesia).

Dalam perkembangan selanjutnya telah terjadi penggabungan beberapa perusahaan minyak sehingga pada awal abad ke XX hanya ada dua perusahaan besar yang beroperasi di Hindia Belanda yaitu, De Koninklijke dan Shell Transport & Tranding Company (Shell).Kemudian De Koninklijke, milik Pemerintah Belanda, bergabung dengan Shell (Inggeris) pada tahun 1907, di mana penggabungan keduanya melahirkan perusahaan minyak De Koninklijke Shell Group atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal dengan sebutan Royal Dutch Shell. Ini merupakan satu - satunya perusahaan minyak kaliber dunia yang melakukan penambangan minyak di Indonesia saat itu.

Kemudian lokasi pengeboran perusahaan itu menjadi milik Pertamina setelah Belanda hengkang dari Indonesia, termasuk sumur yang ada di Langkat. Tetapi sumur itu kemudian ditinggalkan Pertamina lebih dari 20 tahun karena dianggap sudah tua dan tidak produktif lagi. Tapi di tangan para pemburu minyak mentah ternyata sumur-sumur tua itu masih menjadi sumber penghasilan sampai kini.

Видео Penambang Tradisonal Minyak Mentah dari Sumur Tua di Langkat Sumatera Utara Indonesia канала MedanKu TV
Показать
Комментарии отсутствуют
Введите заголовок:

Введите адрес ссылки:

Введите адрес видео с YouTube:

Зарегистрируйтесь или войдите с
Информация о видео
1 мая 2017 г. 17:16:45
00:13:45
Яндекс.Метрика