Загрузка страницы

Inside Indonesia- Ketoprak Pati Menolak Mati

Pati. Kota kecil dengan sejarah besar, di kota ini Ketoprak terus tumbuh hingga kini menjadi denyut nadi kota.

Cerita senjakala ketoprak tidak berlaku di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Hampir setiap desa di Pati, memiliki perkumpulan ketoprak. Perkumpulan yang menjadi bukti, warisan abad ke-14 ini, tak mempan digerus budaya pop.

Jejak ketoprak di Pati terekam jelas sejak tahun 1955, saat Grup Cahyo Mudho pimpinan Kabul Soetrisno berdiri di Desa Bakaran Kecamatan Juwana. Konon, ketoprak pula yang menjadi media penyebaran agama Islam. Itu dilakukan oleh Syekh Djangkung alias Saridin yang menggunakan seni untuk berdakwah, saat era Walisongo.

Di Pati, ketoprak menjadi hiburan wajib saat digelar hajat pernikahan atau khitanan. Grup Ketoprak Wahyu Manggolo, misalnya, menjadi perkumpulan yang laris tampil. Dalam setahun, grup yang berdiri sejak sepuluh tahun silam ini, berpentas lebih dari dua ratus pertunjukan. Sekali pentas, penanggap mesti merogoh kocek 17-20 juta rupiah.

Di Desa Dukuhmulyo, Jakenan, Pati, grup pimpinan Mogol ini mementaskan lakon Syekh Siti Jenar Gugur dan Lontang Semarang Gugat. Mitos atau cerita panji memang kerap menjadi tema kisah ketoprak. Pakem-pakem ketoprak, seperti galibnya pakeliran Solo atau Yogya, cenderung diterabas pada Ketoprak Pati. Campursari dan lawakan, menjadi kunci pertunjukan.

Meski di sebagian besar wilayah di Pulau Jawa, jenis kesenian ini hampir tiada, Pati tetap saja kental dengan ketoprak. Ini sejalah dengan harapan sejumlah pekerja seni yang menjadikan ketoprak sebagai tumpuan hidup.

Ikuti berita dengan kemasan internasional berbahasa Indonesia di www.cnnindonesia.com dan channel CNN Indonesia di Trans Vision.

Видео Inside Indonesia- Ketoprak Pati Menolak Mati канала CNN Indonesia
Показать
Комментарии отсутствуют
Введите заголовок:

Введите адрес ссылки:

Введите адрес видео с YouTube:

Зарегистрируйтесь или войдите с
Информация о видео
21 мая 2016 г. 10:19:25
00:24:51
Яндекс.Метрика