Bupati Maryoto Birowo Menanam Bibit Durian Musang King di Tepi Jalur Lintas Selatan
vp: didit / reporter: david yohanes
TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo menanam bibit durian musang king di tepi Jalur Lintas Selatan (JLS) Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung, Selasa (7/2/2023).
Penanaman secara simbolis ini tanda dimulainya Gerakan penanaman pohon di sepanjang jalan proyek strategis nasional ini.
Sebab menurutnya, JLS atau disebut juga Jalur Pansela (Pantai Selatan) harus dilindungi dari kerusakan akibat bencana alam.
“Jalur Pansela yang sudah bagus ini akan percuma jika kita tidak membentuk lingkungannya. Bencana longsor akan cepat merusaknya,” ucap Bupati.
Sebelumnya, saat anomali cuaca sekitar Oktober 2022 lalu terjadi banyak longsor di sepanjang JLS Popoh-Ngrejo.
Bahkan ada sejumlah titik longsor yang sampai menutup badan jalan.
Kondisi ini dipicu karena tebing di sepanjang JLS gundul tanpa pohon dan hanya ditanami jagung.
“Kalau sering terjadi bencana dan JLS ini rusak, maka akan kurang memberi manfaat untuk kita. Makanya harus juga jaga lingkungannya,” tegas Bupati.
Diakui Bupati, kerusakan lingkungan selama ini dipicu alih fungsi hutan menjadi tanaman jagung.
Karena itu harus ada perubahan pola pikir warga agar memperhatikan kelestarian lahan.
Bupati menegaskan, tetap boleh menanam jagung di area lahan hutan.
Namun harus ada upaya perlindungan dengan menanam tanaman keras di lahan garapan.
Setidaknya di batas lahan garapan masing-masing petani.
“Hanya di batas tanah garapan, harus ditanam tanaman keras. Bisa dengan tanaman produktif, seperti buah-buahan atau dadap B dan kaliandra yang bisa dimanfaatkan untuk ternak,”tegasnya.
Tanaman keras ini akan melindungi setiap lahan garapan setiap kali terjadi hujan deras.
Pepohonan ini akan menahan tanah yang terbawa aliran air hujan.
Perubahan pola pikir ini harus terjadi di seluruh petani penggarap lahan hutan.
“Kalau tidak dimulai sekarang, maka anak cucu kalian tidak akan kebagian karena semuanya sudah rusak,” ucap Bupati.
Bupati juga menyebut, hutan gundul ini juga merusak infrastruktur Kabupaten Tulungagung.
Ia mencontohkan jalan raya Campurdarat-Besuki yang setiap musim hujan mendapat kiriman bercampur lumpur dari gunung.
Jalan aspal serta saluran irigasi terendam air dan lumpur hingga mengalami kerusakan parah.
Bahkan bupati menyebut, dampak kerusakan infrastruktur serta penderitaan warga yang terdampak banjir tidak sebanding dengan hasil pertanian yang mengorbankan kelestarian hutan ini.
“Memang ada kesempatan kerja dengan menggarap lahan hutan, ekonomi warga meningkat. Namun harus ada upaya perlindungan agar tidak terjadi bencana,” tandasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tulungagung, Santoso, mengatakan ada 15.000 pohon yang sudah dibagikan ke 15 desa di Kecamatan campurdarat dan Tanggunggunung.
Pohon untuk penghijauan ini mayoritas berupa tanaman produktif, seperti durian, alpukat, Nangka dan pete.
Diharapkan penanaman pohon ini bisa menanggulangi kerusakan lingkungan dan pencegahan bencana di Tulungagung selatan.
“Gerakan ini bagian dari dukungan pelestarian lingkungan hidup, khususnya pelestarian hutan,” ujarnya.
WEBSITE:
https://mataraman.tribunnews.com/
#TribunMataraman
#Mataraman
#Blitar
#Kediri
#Nganjuk
#Trenggalek
#Tulungagung
#longsor
#banjirbandang
#pohonkeras
#durian
#musangking
#jls
#jalurlintasselatan
#bupatitulungagung
#maryotobirowo
#pemkabtulungagung
#shorts
Видео Bupati Maryoto Birowo Menanam Bibit Durian Musang King di Tepi Jalur Lintas Selatan канала Tribun Mataraman
TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo menanam bibit durian musang king di tepi Jalur Lintas Selatan (JLS) Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung, Selasa (7/2/2023).
Penanaman secara simbolis ini tanda dimulainya Gerakan penanaman pohon di sepanjang jalan proyek strategis nasional ini.
Sebab menurutnya, JLS atau disebut juga Jalur Pansela (Pantai Selatan) harus dilindungi dari kerusakan akibat bencana alam.
“Jalur Pansela yang sudah bagus ini akan percuma jika kita tidak membentuk lingkungannya. Bencana longsor akan cepat merusaknya,” ucap Bupati.
Sebelumnya, saat anomali cuaca sekitar Oktober 2022 lalu terjadi banyak longsor di sepanjang JLS Popoh-Ngrejo.
Bahkan ada sejumlah titik longsor yang sampai menutup badan jalan.
Kondisi ini dipicu karena tebing di sepanjang JLS gundul tanpa pohon dan hanya ditanami jagung.
“Kalau sering terjadi bencana dan JLS ini rusak, maka akan kurang memberi manfaat untuk kita. Makanya harus juga jaga lingkungannya,” tegas Bupati.
Diakui Bupati, kerusakan lingkungan selama ini dipicu alih fungsi hutan menjadi tanaman jagung.
Karena itu harus ada perubahan pola pikir warga agar memperhatikan kelestarian lahan.
Bupati menegaskan, tetap boleh menanam jagung di area lahan hutan.
Namun harus ada upaya perlindungan dengan menanam tanaman keras di lahan garapan.
Setidaknya di batas lahan garapan masing-masing petani.
“Hanya di batas tanah garapan, harus ditanam tanaman keras. Bisa dengan tanaman produktif, seperti buah-buahan atau dadap B dan kaliandra yang bisa dimanfaatkan untuk ternak,”tegasnya.
Tanaman keras ini akan melindungi setiap lahan garapan setiap kali terjadi hujan deras.
Pepohonan ini akan menahan tanah yang terbawa aliran air hujan.
Perubahan pola pikir ini harus terjadi di seluruh petani penggarap lahan hutan.
“Kalau tidak dimulai sekarang, maka anak cucu kalian tidak akan kebagian karena semuanya sudah rusak,” ucap Bupati.
Bupati juga menyebut, hutan gundul ini juga merusak infrastruktur Kabupaten Tulungagung.
Ia mencontohkan jalan raya Campurdarat-Besuki yang setiap musim hujan mendapat kiriman bercampur lumpur dari gunung.
Jalan aspal serta saluran irigasi terendam air dan lumpur hingga mengalami kerusakan parah.
Bahkan bupati menyebut, dampak kerusakan infrastruktur serta penderitaan warga yang terdampak banjir tidak sebanding dengan hasil pertanian yang mengorbankan kelestarian hutan ini.
“Memang ada kesempatan kerja dengan menggarap lahan hutan, ekonomi warga meningkat. Namun harus ada upaya perlindungan agar tidak terjadi bencana,” tandasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tulungagung, Santoso, mengatakan ada 15.000 pohon yang sudah dibagikan ke 15 desa di Kecamatan campurdarat dan Tanggunggunung.
Pohon untuk penghijauan ini mayoritas berupa tanaman produktif, seperti durian, alpukat, Nangka dan pete.
Diharapkan penanaman pohon ini bisa menanggulangi kerusakan lingkungan dan pencegahan bencana di Tulungagung selatan.
“Gerakan ini bagian dari dukungan pelestarian lingkungan hidup, khususnya pelestarian hutan,” ujarnya.
WEBSITE:
https://mataraman.tribunnews.com/
#TribunMataraman
#Mataraman
#Blitar
#Kediri
#Nganjuk
#Trenggalek
#Tulungagung
#longsor
#banjirbandang
#pohonkeras
#durian
#musangking
#jls
#jalurlintasselatan
#bupatitulungagung
#maryotobirowo
#pemkabtulungagung
#shorts
Видео Bupati Maryoto Birowo Menanam Bibit Durian Musang King di Tepi Jalur Lintas Selatan канала Tribun Mataraman
Mataraman Blitar Kediri Nganjuk Trenggalek Tulungagung Jadi Sumber Bencana Bupati Tulungagung Minta Petani Jagung Menanami Batas Lahan Garapan Dengan Pohon Keras Bupati Tulungagung Maryoto Birowo menanam bibit durian musang king di tepi Jalur Lintas Selatan Bupati Tulungagung Maryoto Birowo durian musang king durian musang king jls jalur lintas selatan pemkab tulungagung tulungagung short
Комментарии отсутствуют
Информация о видео
8 февраля 2023 г. 7:40:51
00:00:59
Другие видео канала




















