BELAJAR DARI LONJAKAN KASUS COVID-19 DI KUDUS

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bapak ibu, panjenengan pasti sudah paham. Setelah lebaran ini kasus covid di Jawa Tengah meningkat drastis. Yang paling utama tentu Kudus. Bayangkan, dalam satu minggu ini saja, penambahan kasus positif di sana mencapai 317 orang. Total kasus aktif di Kudus pada 6 Juni mencapai 1.678 dan menjadi kabupaten dengan kasus aktif tertinggi di Jateng.

Setelah kita telusuri, penyumbang utama meledaknya covid di sana adalah kluster keluarga. Dari 284 kluster keluarga yang ada di Jawa Tengah setelah lebaran, Kudus menyumbang 68 kluster sendiri.

Terus terang, bapak ibu, saya sedih dan ngelus dada. Kalau mau dibilang gela atau menyesal, ya pasti menyesal, mengingat bulan puasa kemarin kita telah berhasil menurunkan angka penularan sampai pada level terendah sejak awal tahun.

Boleh jadi, bapak ibu, meningkatnya kasus itu ada kaitannya dengan mudik lebaran kemarin. Karena faktanya 936 ribu orang masuk ke Jateng sepanjang 18 April hingga 25 Mei 2021. Tapi jelas itu bukan satu-satunya faktor. Pengamatan kami di Kudus, termasuk kemarin ketika pantauan dengan Panglima TNI dan Kapolri, kami mendapatkan fakta lemahnya koordinasi antar instansi. Sejumlah pembiaran dalam pelanggaran prokes juga kami temukan. Bahkan ada rumah sakit yang membiarkan pasien covid ditunggui keluarga. Ya Allah.

Tapi bapak ibu, tentu ini bukan saatnya untuk saling menyalahkan. Selain menguras energi, ya percuma, lha wong sudah terjadi. Lebih baik jadi evaluasi dan kita gunakan sebagai pengalaman agar penanganan lebil optimal.

Bapak ibu, untuk kasus di kabupaten Kudus ini saya sudah membentuk tim khusus. Yang terdiri dari Dinkes, dispermades dukcapil, Satpol PP, BPBD dan TNI/Polri. Tim ini saya perintahkan ngantor di sana untuk menangani 8 kecamatan zona merah.

120 tenaga kesehatan juga sudah kami kirim. Dari dokter umum, dokter spesialis paru, dokter spesialis penyakit dalam, perawat dan analis kesehatan. 33 alat kesehatan juga kami kirim ke Kudus, antara lain ventilator dan oksigen concentrator. saya juga sudah menyalurkan 60 ribu tablet obat-obatan. Sebagai langkah antisipasi, kami siapkan juga tempat isolasi terpusat di BPSDMD di Semarang dan asrama haji Donohudan di Boyolali. Sampai malam ini sudah 92 pasien dari Kudus kita evakuasi ke Donohudan.

Karena itu, bapak ibu bagi warga Kudus yang sampai sekarang masih isolasi mandiri di rumah dan menginginkan untuk pindah ke tempat isolasi terpusat, monggo menghubungi satgas Covid setempat.

Dan alhamdulillah, usaha kita itu diperkuat Kementerian Kesehatan yang langsung ikut mengirim 38 dokter dan 70 perawat ditambah 50 ribu antigen dan satu PCR mobile. Belum lagi suplai dari BNPB yang juga sangat membantu, dari masker, hand sanitizer dan tenda isolasi. Mudah-mudahan ikhtiar yang kita lakukan ini bisa segera menurunkan kasus yang terjadi di Kudus.

Apa yang direncanakan dan dilakukan pemerintah tidak akan berjalan optimal tanpa dukungan panjenengan. Maka seperti yang saya bilang kemarin, ayo kita eling dan ngelingke. Eling, sadar diri untuk selalu menerapkan prokes dengan ketat. Dan ngelingke orang lain, dari keluarga sampai teman untuk selalu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta rutin cuci tangan pakai sabun.

Ayo saling eling lan ngelingke agar negara kita ini segera keluar dari pandemi. Terimakasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Kunjungi Juga Akun Sosial Media Saya di:
Website: http://masganjar.id/
Like Us: https://www.facebook.com/GanjarpranowoOfficial
Follow Twitter: https://twitter.com/ganjarpranowo
Follow Instagram: http://instagram.com/ganjar_pranowo

#Ganjar #GanjarPranowo #GanjarPranowoVlog #Kudus #KasusKudus #ZonaMerah #LonjakanKasusCovid #ProtokolKesehatan #Vaksinasi #KudusDaruratCovid

Видео BELAJAR DARI LONJAKAN KASUS COVID-19 DI KUDUS канала Ganjar Pranowo