LEBONG TANDAI, BATAVIA KECIL YANG TERISOLIR
Lebong Tandai, adalah salah satu desa di Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, yang letaknya berbatasan dengan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Bukit-bukit yang mengelilinginya membuat panorama Lebong Tandai bagaikan sebuah desa dalam cerita dongeng.
Sungai Lusang yang melewati desa ini mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi penghuninya. Alirannya tak pernah berhenti memutar Kincir Air peninggalan jaman kolonial Belanda yang sampai sekarang masih mampu menyediakan energi listrik bagi pewarisnya.
Sejak dulu, Lebong Tandai dikenal sebagai salah satu wilayah di pulau Sumatera yang kaya akan emas. Pada masa kolonial Belanda, eksploitasi besar-besaran dilakukan setelah ditemukannya formasi Lebong pada tahun 1890.
Lebong Tandai menjadi salah satu kawasan tambang emas yang dikelola oleh perusahaan tambang milik pemerintah kolonial Belanda (Mijnbouw Maatschappij Redjang Lebong dan Mijnbouw Matschappij Simau), sejak tahun 1910 – 1942.
Dalam waktu yang relatif singkat, aktifitas pertambangan mampu menyulap desa kecil ini menjadi sebuah kota dengan berbagai fasilitas seperti sarana olah raga, rumah sakit, bioskop, dan sarana hiburan lainnya. Segala fasilitas ini sengaja dibangun untuk memenuhi kebutuhan para petinggi dan pasukan keamanan Belanda, serta para pekerja tambang yang kebanyakan didatangkan dari luar Bengkulu.
Kolonial Belanda memberi nama desa mewah di tengah hutan pedalaman Bengkulu ini Batavia Kecil.
Masa keemasan Batavia Kecil yang dulu terang benderang dan penuh hingar bingar kini tinggal kenangan. Fasilitas pertambangan dan bangunan-bangunan tua yang terus dimakan waktu, menjadi saksi bisu atas kejayaan desa yang kini terisolir.
Satu-satunya akses ke desa Lebong Tandai adalah jalur transportasi kereta lori peninggalan kolonial Belanda. Lori yang telah dimodifikasi ini terkenal dengan sebutan Molek – Motor Lori ekspres.
Kondisi Molek dan rel yang kurang layak, serta jalur lintasan yang rawan longsor semakin membuat Lebong Tandai tidak terjangkau oleh geliat pembangunan.
Видео LEBONG TANDAI, BATAVIA KECIL YANG TERISOLIR канала Ockie Pasyo
Sungai Lusang yang melewati desa ini mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi penghuninya. Alirannya tak pernah berhenti memutar Kincir Air peninggalan jaman kolonial Belanda yang sampai sekarang masih mampu menyediakan energi listrik bagi pewarisnya.
Sejak dulu, Lebong Tandai dikenal sebagai salah satu wilayah di pulau Sumatera yang kaya akan emas. Pada masa kolonial Belanda, eksploitasi besar-besaran dilakukan setelah ditemukannya formasi Lebong pada tahun 1890.
Lebong Tandai menjadi salah satu kawasan tambang emas yang dikelola oleh perusahaan tambang milik pemerintah kolonial Belanda (Mijnbouw Maatschappij Redjang Lebong dan Mijnbouw Matschappij Simau), sejak tahun 1910 – 1942.
Dalam waktu yang relatif singkat, aktifitas pertambangan mampu menyulap desa kecil ini menjadi sebuah kota dengan berbagai fasilitas seperti sarana olah raga, rumah sakit, bioskop, dan sarana hiburan lainnya. Segala fasilitas ini sengaja dibangun untuk memenuhi kebutuhan para petinggi dan pasukan keamanan Belanda, serta para pekerja tambang yang kebanyakan didatangkan dari luar Bengkulu.
Kolonial Belanda memberi nama desa mewah di tengah hutan pedalaman Bengkulu ini Batavia Kecil.
Masa keemasan Batavia Kecil yang dulu terang benderang dan penuh hingar bingar kini tinggal kenangan. Fasilitas pertambangan dan bangunan-bangunan tua yang terus dimakan waktu, menjadi saksi bisu atas kejayaan desa yang kini terisolir.
Satu-satunya akses ke desa Lebong Tandai adalah jalur transportasi kereta lori peninggalan kolonial Belanda. Lori yang telah dimodifikasi ini terkenal dengan sebutan Molek – Motor Lori ekspres.
Kondisi Molek dan rel yang kurang layak, serta jalur lintasan yang rawan longsor semakin membuat Lebong Tandai tidak terjangkau oleh geliat pembangunan.
Видео LEBONG TANDAI, BATAVIA KECIL YANG TERISOLIR канала Ockie Pasyo
Показать
Комментарии отсутствуют
Информация о видео
Другие видео канала
![Eps 2 #Sejarah. Keindahan dan problematika lebong tandai](https://i.ytimg.com/vi/c5869Ze-VNY/default.jpg)
![Robinson Journey - Episode 8: Napal Putih, Lebong Tandai, Lebong](https://i.ytimg.com/vi/rcBa4IU96P8/default.jpg)
![Jelajah Kegiatan Tambang Emas Bekas Penjajahan BELANDA di Kabupaten Lebong](https://i.ytimg.com/vi/ejUPeqRirCE/default.jpg)
![MERANA DI PELOSOK DESA | INDONESIAKU (08/06/20)](https://i.ytimg.com/vi/uY257a8nBz8/default.jpg)
![Keindahan kab. Lebong Bengkulu](https://i.ytimg.com/vi/Jiqyeudn1aM/default.jpg)
![INDONESIAKU - ENGGANO TERDAMPAR DI SAMUDERA HINDIA (17/1/17) 3-1](https://i.ytimg.com/vi/DEw2d_txwLE/default.jpg)
![JALAN TOL BENGKULU LUBUK LINGGAU RESMI DIGARAP](https://i.ytimg.com/vi/9pWzy7uzlAg/default.jpg)
![Menelusuri Goa Kacamata di Kabupaten Lebong - Let's Go (13/11)](https://i.ytimg.com/vi/1hR1eBlW_Io/default.jpg)
![DOKUMENTER | EKSPEDISI BIORESOURCES PULAU ENGGANO](https://i.ytimg.com/vi/nGR7A6zf2sQ/default.jpg)
![INDONESIAKU - LEBONG TANDAI-SAAT SEJATERA DITELAN SEJARAH (24/1/17) 3-1](https://i.ytimg.com/vi/uxXHLaocygI/default.jpg)
![Emas Lebong Tambang Kab lebong Prov Bengkulu](https://i.ytimg.com/vi/NkoXkBSTepY/default.jpg)
![INDONESIAKU - LEBONG TANDAI-SAAT SEJATERA DITELAN SEJARAH (24/1/17) 3-2](https://i.ytimg.com/vi/bqhQEDDxfVs/default.jpg)
![Menelusuri 330 km Jalan Tol Palembang-Bengkulu Yang Akan Dibangun](https://i.ytimg.com/vi/ItyhrtagwCs/default.jpg)
![LEBONG TANDAI - MOTOR TOURING ADVENTURE - SUMATERA - INDONESIA](https://i.ytimg.com/vi/8hsyLQTiTjg/default.jpg)
![Rumah Peninggalan Belanda di Tengah Hutan | Toyomarto day-2](https://i.ytimg.com/vi/DzqxVuw8bqU/default.jpg)
![TEMUAN MISTERIUS DI BAWAH HALTE TRANSJAKARTA](https://i.ytimg.com/vi/PZFtBmiGN-4/default.jpg)
![Yang Kangen Lebong, Silahkan di tonton](https://i.ytimg.com/vi/YdxrDDzeD1E/default.jpg)
![INDONESIAKU | PADANG CAPO SEJAHTERAH KAMI TERHALANG OLEH JALAN (18/09/18) 1-3](https://i.ytimg.com/vi/AgpVV5p7g48/default.jpg)
![Wajah Desa Lebong Tandai Saat Ini](https://i.ytimg.com/vi/rXsLvaaRpAU/default.jpg)