Загрузка...

Gerhana bulan total

Berdasarkan data dari BMKG, gerhana bulan total yang akan datang dan dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia terjadi pada 7-8 September 2025.

​Berikut adalah rincian jadwalnya dalam Waktu Indonesia Barat (WIB):

°​Awal gerhana sebagian: 7 September 2025, pukul 23.27 WIB
​Awal gerhana total: 8 September 2025, pukul 00.31 WIB

°​Puncak gerhana: 8 September 2025, pukul 01.11 WIB

°​Akhir gerhana total: 8 September 2025, pukul 01.53 WIB

°​Akhir gerhana sebagian: 8 September 2025, pukul 02.56 WIB

​Meskipun gerhana ini bisa dilihat di seluruh Indonesia, visibilitasnya tetap bergantung pada kondisi cuaca lokal. Untuk pengamatan terbaik, Anda disarankan mencari lokasi dengan langit cerah dan minim polusi cahaya. Setelah peristiwa ini, gerhana bulan total yang dapat disaksikan di seluruh Indonesia baru akan terjadi lagi pada tahun 2033.

Gerhana bulan total adalah fenomena alam yang sangat menakjubkan, sering dijuluki "Bulan Merah" atau Blood Moon. Ini terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus, dan Bumi berada di tengah-tengah.

Berikut adalah penjelasan mengapa fenomena ini terjadi dan mengapa bulan terlihat merah:

1. Bagaimana Gerhana Bulan Total Terjadi?
Gerhana bulan total adalah bayangan Bumi yang sepenuhnya menutupi Bulan. Ini terjadi dalam tiga tahap utama:

* Gerhana Penumbra: Bulan mulai memasuki bayangan luar Bumi yang lebih redup (penumbra). Perubahan kecerahan pada bulan sangat halus dan seringkali sulit dikenali.
* Gerhana Sebagian: Bulan mulai memasuki bayangan gelap dan padat Bumi (umbra). Sebagian dari bulan akan mulai terlihat gelap dan menghilang.
* Gerhana Total: Seluruh permukaan Bulan berada di dalam bayangan umbra Bumi. Pada titik inilah fenomena "Bulan Merah" terlihat.

2. Mengapa Bulan Menjadi Merah?
Ini adalah bagian yang paling menarik dari fenomena ini. Meskipun Bulan sepenuhnya berada di dalam bayangan Bumi, ia tidak menghilang sama sekali. Sebaliknya, ia memancarkan cahaya merah yang lembut.
Alasan di baliknya adalah atmosfer Bumi.

* Penyaringan Cahaya: Saat sinar Matahari melewati atmosfer Bumi, partikel-partikel di dalamnya (seperti molekul udara dan debu) menyebarkan sebagian besar cahaya biru dan ungu, yang memiliki panjang gelombang lebih pendek.
* Pembiasan Cahaya: Namun, cahaya dengan panjang gelombang yang lebih panjang, seperti warna merah, oranye, dan kuning, dapat melewati atmosfer tanpa tersebar terlalu banyak.
* Proyeksi Cahaya Merah: Cahaya merah ini kemudian dibiaskan (dibelokkan) oleh atmosfer Bumi dan diproyeksikan ke permukaan Bulan yang sedang gerhana. Akibatnya, Bulan tidak gelap gulita, melainkan terlihat seolah-olah diterangi oleh cahaya merah dari seluruh "cincin" Matahari terbit dan terbenam di sekitar Bumi.

Kecerahan dan warna merah pada gerhana bulan total bisa bervariasi. Hal ini tergantung pada kondisi atmosfer Bumi saat itu, seperti tingkat polusi, awan, atau debu vulkanik yang dapat menyerap atau menyebarkan lebih banyak cahaya.

Salah satu hal terbaik dari gerhana bulan total adalah Anda bisa menyaksikannya dengan mata telanjang tanpa alat khusus dan aman sepenuhnya. Ini adalah kesempatan luar biasa untuk mengamati tarian kosmik yang terjadi di tata surya kita.

#gerhanabulan #gerhanabulantotal #bloodmoon #bloodmoon2025

Видео Gerhana bulan total канала Vetu
Яндекс.Метрика

На информационно-развлекательном портале SALDA.WS применяются cookie-файлы. Нажимая кнопку Принять, вы подтверждаете свое согласие на их использование.

Об использовании CookiesПринять