Загрузка страницы

PROSES PEMBUATAN ARAK BALI (Full Movie)- Tiap Hari Bertaruh Nyawa

Desa Tri Eka Bhuana adalah pusatnya arak Bali asli. Di desa inilah arak Bali pertama kali muncul, kemudian ditiru oleh beberapa desa lain di Karangasem, dan di luar karangasem. Kualitas arak Bali yang dihasilkan dari desa ini sudah dikenal oleh masyarakat.

“Ini sudah ada sejak zaman nenek moyang saya. Saya belum lahir,” kata Kepala Desa Tri Eka Bhuana, I Ketut Derka.

Desa Tri Eka Bhuana memiliki sejarah tersendiri kenapa desa ini sampai menjadi pusat penghasil arak. Menurut Derka, pada zaman dulu, ada bhuta kala yang sering memangsa manusia di desa tersebut. Hampir setiap tahun bhuta kala ini memakan tumbal sehingga membuat para leluhur di desa tri eka bhuana berpikir mencari solusi.

Akhirnya muncul ide dari para leluhur Tri Eka Bhuana untuk memberikan sesajen berupa minuman arak ke bhuta kala ini dan akhirnya ia tak lagi memangsa manusia di sana.

“Kenapa arak? Karena arak mengandung alkohol, nah begitu diminum oleh bhuta kala ini, kala ini kan mabuk dia, akhirnya dia lupa santapan, sehingga tidak memakan manusia lagi. Itu kisahnya,” jelas pria berusia 51 tahun ini.

Di Desa Tri Eka Bhuana terdiri dari tiga banjar dinas, dan lima banjar adat. Menurut data, di Desa Tri Eka Bhuana terdiri dari 600 kk atau 2600 jiwa. Hampir 90 persen masyarakat di sana adalah petani arak, atau tukang iris yang setiap hari pekerjaannya adalah memanjat pohon kelapa. “Yang tidak mengambil pekerjaan ini paling yang sudah tua-tua. Sisanya semuanya jadi penghasil arak. Setiap rumah pasti punya penyulingan,” kata Derka.

Menurut data yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian Kabupaten Karangasem Januari 2017, jumlah pekerja yang rutin menjadi penghasil arak di Karangasem sebanyak 1820 jiwa atau terdiri dari 910 kk. Jumlah tersebut berasal dari lima kecamatan yang ada di Karangasem, yaitu Kecamatan Sidemen,, Manggis, Abang, Kubu, dan Selat.

Di Kecamatan Sidemen, tercatat jumlah kk yang menjadi penghasil arak sebanyak 404 kk, atau 808 jiwa. Sedangkan di Kecamatan Manggis tercatat 286 kk sebagai penghasil arak atau sebanyak 572 jiwa. Di Kecamatan Abang, jumlah penghasil arak sebanyak 120 kk atau 240 jiwa, di Kecamatan Kubu jumlah penghasil arak sebanyak 63 kk atau 126 jiwa, dan di Kecamatan Selat jumlah penghasil arak hanya 37 kk atau 74 jiwa.

Ketut Derka berharap, Desa Tri Eka Bhuana yang sebagai penghasil arak terbesar di Bali bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah. Ia sangat mendukung keinginan dari Gubernur Bali I Wayan Koster untuk melegalkan arak Bali. “Kami masyarakat Tri Eka Bhuana sangat mendukung, semoga cepat terealisasi, sehingga ekonomi  masyarakat kami bisa lebih baik dan tentunya tidak lagi kucing-kucingan dengan aparat,” harap Derka.

Видео PROSES PEMBUATAN ARAK BALI (Full Movie)- Tiap Hari Bertaruh Nyawa канала jeg bali
Показать
Комментарии отсутствуют
Введите заголовок:

Введите адрес ссылки:

Введите адрес видео с YouTube:

Зарегистрируйтесь или войдите с
Информация о видео
19 февраля 2019 г. 2:09:56
00:13:40
Яндекс.Метрика