Загрузка страницы

Seperti Apa Rasanya Terbang pada Tahun 1930-an? (Penumpang Tidur di Ranjang Sungguhan!)

Bepergian dengan pesawat hampir semudah naik kereta atau taksi. Tapi, satu abad yang lalu, naik pesawat jauh lebih rumit. Jika kamu amati foto-foto penumpang pesawat pada tahun ‘30-an, mereka hampir selalu terlihat mengenakan jaket atau mantel. Itu bukan untuk tujuan mode saja. Udara di dalam pesawat benar-benar dingin saat itu, karena kabin berpemanas masih langka.

Ada beberapa hal yang tidak dapat diatasi hanya dengan mengenakan pakaian berlapis. Ingat kantong muntah yang sampai sekarang masih ada di kebanyakan pesawat, meski hampir tidak seorang pun membutuhkannya lagi? Kantong-kantong itu berasal dari masa ketika tidak muntah di pesawat masih benar-benar merupakan tantangan.

URUTAN WAKTU:

Penumpang pesawat merasa mual 1:19
Pilot tidak akan mampu terbang lebih tinggi dari 4.500 m di atas tanah 2:03
Di dalam lebih bising dari konser musik rock 2:32
Pesawat jauh lebih lamban 3:26
Berapa tarif perjalanan udara saat itu? 5:34
Hotel bintang lima terbang 6:50



#pesawat #penerbangan #sisiterang



RINGKASAN:

- Tekanan udara rendah pada elevasi tinggi menyulitkan tubuh untuk menyerap oksigen. Penumpang pesawat merasa mual dan sulit bernapas.

- Tapi pesawat komersil dengan sistem tekanan belum muncul sampai tahun 1938.

- Kelemahan lain dari tak adanya tekanan normal di pesawat adalah turbulensi. Tanpa tekanan, pilot tidak akan mampu terbang lebih tinggi dari 4.500 m di atas tanah.

- Pada 1930-an, banyak pesawat yang fitur kedap suaranya buruk atau bahkan tidak ada sama sekali. Jadi, orang-orang di dalam pesawat harus mengalami gemuruh bunyi angin dan mesin.

- Pada tahun ‘30-an, perjalanan udara dari New York ke Los Angeles membutuhkan waktu sekitar 25 jam!

- Untuk berpindah dari satu titik ke titik yang lain, penerbang harus berhenti berkali-kali, juga mengisi bahan bakar beberapa kali.

- pada tahun 1938, kamu harus membayar $243 untuk penerbangan berguncang selama sepekan penuh dari London ke Brisbane, Australia. Nilai itu hampir setara dengan $17.000 atau 240 juta rupiah sekarang!

- Tapi tahun ‘20-an dan terutama ‘30-an, dijuluki sebagai masa emas penerbangan, karena sebuah alasan.

- Kursi-kursi mereka besar dan nyaman, dan mereka dapat melihat ke luar jendela yang lebih mirip jendela kereta api dibanding jendela pesawat kecil yang kita kenal sekarang ini.

- Para wisatawan laut makan di meja makan sebenarnya, sedang makanan mereka disajikan dengan perabotan keramik mewah.

- Sulit dibayangkan, tapi pesawat ini juga memiliki kamar mandi terpisah bagi pria dan wanita dan bahkan tempat tidur tingkat untuk tidur.

- Jika kecepatan jelajah pesawat pada 1920-an adalah 160 km per jam, satu dekade kemudian mencapai 320 km per jam.

Berlangganan Sisi Terang https://www.youtube.com/channel/UCSg-Y9uI1E-my-I4WKKioEQ

Musik oleh Epidemic Sound https://www.epidemicsound.com/

Materi stok (foto, rekaman, dan lain-lain):

https://www.depositphotos.com
https://www.shutterstock.com
https://www.eastnews.ru

Видео Seperti Apa Rasanya Terbang pada Tahun 1930-an? (Penumpang Tidur di Ranjang Sungguhan!) канала SISI TERANG
Показать
Комментарии отсутствуют
Введите заголовок:

Введите адрес ссылки:

Введите адрес видео с YouTube:

Зарегистрируйтесь или войдите с
Информация о видео
12 декабря 2019 г. 12:00:02
00:09:54
Яндекс.Метрика